10 MAKANAN KHAS IMLEK DAN MAKNA DIBALIKNYA – Tasty Snack Indonesia

10 MAKANAN KHAS IMLEK DAN MAKNA DIBALIKNYA

Di Indonesia dan negara Asia lainnya, Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar setiap tahunnya. 2023 adalah tahun kelinci, binatang yang melambangkan kesabaran dan keberuntungan. Seperti hari libur lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki banyak tradisi, salah satunya adalah soal makanan.

Hidangan tertentu disajikan selama Tahun Baru Imlek karena punya makna simbolis sebagai makanan keberuntungan atau pembawa hoki. Simbol keberuntungan dari makanan tradisional Tahun Baru Imlek ini didasarkan pada pengucapan atau penampilannya. Tidak hanya makanan itu sendiri yang penting, tetapi juga persiapan, serta cara penyajian dan cara makannya pun juga sangat penting. Berikut 10 makanan khas Imlek dan makna dibaliknya:



PANGSIT

Menurut legenda kuno, jumlah pangsit yang kita makan selama Tahun Baru Imlek akan menentukan jumlah uang yang akan kita hasilkan di tahun mendatang, jadi semakin banyak, semakin bagus. Isian pangsit yang populer adalah daging babi cincang, udang, ikan, ayam giling, daging sapi, dan sayuran. Pangsit bisa dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang.

 

 

MIE PANJANG UMUR

Dikenal sebagai changshou mian yang berarti mie panjang umur, mie ini panjangnya bisa mencapai 60 cm, lebih panjang dari mie biasa dan tidak dipotong. Biasanya digoreng dan disajikan di piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkuk dengan kuah kaldu. Mie ini melambangkan harapan untuk umur panjang. Panjang dan persiapannya yang tidak terputus juga merupakan simbol dari kehidupan orang yang mengkonsumsinya.

Menurut tradisi Tionghoa, semakin panjang mie, semakin beruntung si pemakannya. Berhati-hatilah agar tidak merusaknya secara tidak sengaja saat kamu memasak, karena itu bisa pertanda nasib buruk. Mie panjang umur juga biasanya dihidangkan saat perayaan ulang tahun.

 

BAKI KEBERSAMAAN

Salah satu makanan khas Imlek yang populer dan wajib ada selama perayaan Tahun Baru Imlek adalah baki kebersamaan atau tray of togetherness. Terdiri dari enam atau delapan macam jenis suguhan, seperti buah kering, kacang-kacangan atau permen. Baki yang berbentuk bulat ini melambangkan kedamaian dan keharmonisan keluarga. 

 

 

LUMPIA

Lumpia adalah hidangan Tahun Baru Imlek yang sangat populer di Cina, khususnya di bagian timur. Menyerupai emas batangan, lumpia dianggap bisa membawa kekayaan dan keberuntungan. Kamu bisa mengisi lumpia dengan berbagai isian, misalnya daging babi, tauge, wortel parut, kol, dan berbagai macam sayuran lainnya.




JERUK

Buah-buahan tertentu yang dimakan selama periode Tahun Baru Imlek, seperti jeruk mandarin dan jeruk Bali melambangkan kemakmuran dan kekayaan, karena bentuknya bulat dan berwarna ‘emas’. Mengonsumsi dan memajang jeruk Bali dan jeruk mandarin diyakini membawa keberuntungan dan rejeki karena pengucapan dan tulisannya. Bahasa Mandarin jeruk adalah chéng, yang terdengar sama dengan bahasa Mandarin untuk 'sukses'. Salah satu cara penulisan jeruk mandarin ( jú /jyoo/) mengandung karakter Tionghoa untuk keberuntungan ( jí /jee/).

Sementara mengonsumsi jeruk Bali dianggap membawa kemakmuran terus-menerus. Semakin banyak kamu makan, semakin banyak kekayaan yang didapat. Bahasa Mandarin untuk jeruk Bali adalah ( yòu /yo/) terdengar seperti 'memiliki' ( yǒu) dan persis seperti 'lagi' ( yòu).

 

 

TANG YUAN

Tang yuan atau dikenal di Indonesia dengan nama Wedang Ronde adalah makanan utama Festival Lampion, namun di Cina selatan, orang memakannya sepanjang Festival Musim Semi. Bola-bola manis ini melambangkan keharmonisan dan kebersamaan keluarga karena pengucapan tang yuan terdengar seperti kata “reuni” dalam bahasa Mandarin (tuan yuan).

 

 

IKAN

Ikan adalah makanan khas Tahun Baru Imlek yang biasanya disajikan sebagai menu makan malam. Orang Tionghoa selalu ingin memiliki surplus di akhir tahun, karena menurut mereka, jika mereka berhasil menabung di akhir tahun, maka mereka dapat menghasilkan lebih banyak di tahun berikutnya.

Ikan harus menjadi hidangan terakhir yang tersisa, karena melambangkan adanya surplus setiap tahun, seperti menyisakan bagian kepala dan ekor ikan yang tidak boleh dimakan sampai awal tahun, sebagai simbol tahun baru dimulai dan diakhiri dengan surplus.

 

 

KUE KERANJANG

Kue keranjang atau nian gao adalah makanan penutup khas Imlek yang dipercaya membawa keberuntungan. Kue keranjang awalnya digunakan sebagai sesaji saat upacara ritual, namun seiring berjalannya waktu, nian gao dimakan pada hari pertama tahun baru sebagai simbol pembawa kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan yang lebih baik. Dalam bahasa Mandarin, ketika menyebut kue beras ketan terdengar seperti artinya "semakin tinggi dari tahun ke tahun". Itulah mengapa orang Tionghoa mengartikannya semakin tinggi nian gao, maka semakin sukses bisnis mereka.

 

 

PUDING BERAS DELAPAN HARTA KARUN

Sumber: The Spruce Eats

Hidangan tradisional khas Imlek ini terbuat dari beras ketan dan dihiasi dengan delapan “harta karun” yang terdiri dari berbagai biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti plum, nangka, dan kismis. Delapan adalah angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa, dan makan makanan penutup tahun baru akan membawa keberuntungan untuk tahun berikutnya.

 

 

FA GAO

Fa gao atau kue mangkok adalah kue tepung beras kukus ini terkenal dengan ciri khas bagian atasnya yang terbelah seperti ‘senyuman’. Oleh karena itu dinamakan kue kemakmuran dan alasan mengapa kue ini dimakan saat Tahun Baru Imlek untuk membawa keberuntungan. Menurut tradisi, semakin besar belahannya, semakin beruntung di tahun baru.



 

Tentu saja, masih banyak makanan khas Imlek lainnya selama perayaan tahun baru. Beberapa makanan pembawa hoki ini juga bisa kamu temui dalam Chinese New Year Gift Box  juga lho! Buruan ikutan Pre-Ordernya cuma sampai 12 Januari 2023. Untuk pemesanan gift box dalam jumlah banyak atau corporate hampers, bisa hubungi kami via WA atau email ke askus@tastysnack.id aja ya!