Karena Festival Musim Semi adalah awal tahun baru, banyak orang Tionghoa percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan mempengaruhi keberuntungan mereka di tahun mendatang. Dari banyak tradisi yang dianjurkan, ada banyak hal-hal tabu yang dilarang dilakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Apa sajakah itu? Yuk kita bahas satu per satu!
MINUM OBAT
Pantangan hari pertama Tahun Baru Imlek adalah tidak menyeduh jamu atau minum obat. Dalam budaya Tionghoa, kegiatan ini dipercaya akan membuat orang yang melakukannya dilanda penyakit selama setahun penuh. Bahkan di beberapa tempat, setelah lewat tengah malam Hari Tahun Baru, orang yang sakit sengaja memecahkan gallipot (pot obat) mereka dengan keyakinan bahwa cara ini akan mengusir penyakit di tahun mendatang.
MENYAPU ATAU MEMBUANG SAMPAH
Kalau biasanya tahun baru identik dengan bersih-bersih rumah, lain halnya dalam budaya Tionghoa. Mereka percaya kalau menyapu atau bersih-bersih pada hari tahun baru sama saja membuang rezeki mereka. Sama halnya dengan membuang sampah, aktivitas ini juga ini dianggap bisa membuang keberuntungan atau nasib baik dari rumah.
MENGATAKAN HAL-HAL NEGATIF
Tidak ada yang mau mendengar kata-kata negatif, buruk atau kasar selama perayaan Tahun Baru Imlek, jadi sebisa mungkin hindari mengucapkan kata-kata yang berhubungan dengan kematian, penyakit, kemiskinan, mistis, dan sebagainya. Jika terpaksa mengatakan hal-hal tersebut, kamu bisa menggantinya dengan kalimat yang halus, misalnya kamu bisa mengatakan "ada yang pergi" bukan "ada yang meninggal".
SARAPAN BUBUR DAN DAGING
Kalau biasanya kamu biasa sarapan bubur, selama perayaan Tahun Baru Imlek nanti pilih menu sarapan yang lain ya! Bubur tidak boleh dimakan, karena bubur dianggap sebagai menu sarapan untuk orang miskin, dan orang-orang tidak ingin memulai tahun baru dengan sesuatu yang “miskin” karena dipercaya bisa menjadi pertanda buruk.
Selain bubur, daging juga tidak boleh dimakan saat sarapan sebagai simbol untuk menghormati para dewa (dalam ajaran Buddha), yang dipercaya menentang pembunuhan hewan. Dan pada tahun baru, semua dewa dipercaya akan berkumpul dan saling mengucapkan selamat Tahun Baru satu sama lain.
KERAMAS DAN POTONG RAMBUT
Mau ganti gaya rambut untuk tahun baru? Sebaiknya kamu melakukannya dari jauh-jauh hari ya! Karena dalam bahasa Mandarin, rambut (发, fa) memiliki pelafalan dengan fa dalam fa cai (发财), yang berarti 'menjadi kaya'. Oleh karena itu, dianggap tidak baik untuk mencuci atau memotong ‘kekayaan’ di awal tahun baru. Kegiatan ini juga dianggap bisa membawa sial di tahun mendatang. Sebaliknya, kalau kamu memotong rambut sebelum tahun baru, banyak yang percaya kamu bisa memperoleh banyak rezeki ‘baru’ di tahun mendatang.
MENCUCI PAKAIAN
Banyak orang Tionghoa yang sengaja tidak mencuci pakaian pada hari pertama dan kedua tahun baru, karena dua hari tersebut diperingati sebagai hari lahir Dewa Air. Mencuci pakaian dianggap tidak menghormati Dewa Air. Orang zaman dulu percaya bahwa air melambangkan kekayaan dan Tindakan membuang air setelah mencuci pakaian sama saja ‘membuang’ kekayaan.
MENJAHIT
Pada zaman dulu, banyak wanita yang pekerjaannya menjahit. Tetapi khusus di hari pertama sampai hari kelima tahun baru, para wanita tidak menjahit sama sekali. Karena menurut mereka, semakin banyak jahitan, maka tahun yang akan datang akan semakin ‘sulit’.
MENGGUNAKAN GUNTING ATAU PISAU
Bilah gunting dalam budaya Tionghoa seperti bibir ‘tajam’ saat orang bertengkar. Menggunakan gunting pada hari pertama Tahun Baru Imlek dianggap sebagai ajakan untuk bertengkar dengan orang lain di tahun yang akan datang. Penggunaan pisau harus dihindari karena dianggap bisa mencelakai orang lain atau alat yang dianggap membawa sial.
MEMBERIKAN ANGPAO DALAM JUMLAH GANJIL
Hindari memberikan uang dalam jumlah ganjil saat memberikan angpao, karena dalam budaya Tionghoa ada kepercayaan bahwa hal baik selalu berlipat ganda. Kamu juga harus menghindari angka-angka sial seperti 4 dan 40, karena 4 terdengar seperti kematian dalam bahasa Mandarin.
MEMECAHKAN MANGKUK, PIRING, GELAS, DAN BARANG PECAH BELAH LAINNYA
Memecahkan mangkuk, piring, gelas, vas, atau cermin selama perayaan Tahun Baru Imlek dianggap sebagai pembawa nasib buruk, kehilangan uang, atau kehancuran keluarga. Jika ada yang pecah secara tidak sengaja, orang biasanya menggunakan kertas merah untuk membungkus pecahannya, lalu mengucapkan "Sui sui ping'an" yang artinya 'selamat dan sehat sepanjang tahun'.
Ada banyak info menarik lainnya seputar perayaan Imlek yang bisa kamu baca disini. Dan buat kamu yang masih bingung ingin memberikan bingkisan apa untuk Imlek nanti, kamu bisa memesan personalized snack box di www.tastysnack.id. Untuk pemesanan dalam jumlah banyak, kamu bisa langsung menghubungi kami via WA atau email ke askus@tastysnack.id.