10 Teh Terbaik di Dunia, Penggemar Teh Wajib Coba! – Tasty Snack Indonesia

10 Teh Terbaik di Dunia, Penggemar Teh Wajib Coba!

Teh adalah minuman yang berusia ribuan tahun dan memainkan peran penting dalam budaya berbagai negara. Sejak kemunculannya di Cina lebih dari 5.000 tahun yang lalu, teh menjadi sangat populer dan dinobatkan sebagai minuman yang paling banyak dikonsumsi kedua setelah air.

Masing-masing teh memiliki rasa, karakteristik, manfaat, sejarah dan tradisi, serta melalui proses pembuatan yang berbeda. Berikut daftar 10 teh terbaik dari seluruh dunia menurut Taste Atlas, yang wajib kamu tahu.


10 | White Tea, Cina

White tea adalah salah satu jenis teh Cina yang cukup sulit digambarkan. Namun umumnya white tea berwarna lebih terang dan memiliki rasa yang lebih lembut daripada varietas teh hijau atau hitam. Meskipun ada beberapa variasi, white tea dipanen dari tanaman teh (Camellia sinensis) saat daun teh tidak terbuka sepenuhnya, dan kuncupnya ditutupi bulu-bulu putih yang lembut.

Biasanya, white tea tidak teroksidasi atau hanya teroksidasi ringan, yang membantu mempertahankan karakternya yang lembut. Saat diseduh, teh ini biasanya sedikit manis dengan warna yang lebih cerah dan aroma serta rasa yang lembut, seperti campuran aroma bunga, buah, madu dan vanila.


9 | Oolong, Cina

Oolong adalah teh semi-teroksidasi yang dapat bervariasi tergantung pada bentuk daun, tingkat oksidasi, warna, dan tingkat pemanggangan. Oolong merupakan salah satu varietas teh paling kompleks dalam hal produksi dan dapat menghasilkan berbagai macam rasa dan aroma.

Warnanya dapat bervariasi dari hijau pucat atau kuning hingga oranye tua, sedangkan aromanya seringkali mengandung aroma melon, aprikot, kayu, anggrek, atau rempah-rempah. Tingkat oksidasi dapat bervariasi antara 10-80%. Jenis oolong yang kurang teroksidasi mirip teh hijau, sementara varietas yang lebih teroksidasi, biasanya lebih dari 50% persen, rasanya lebih mirip dengan teh hitam (black tea).


8 | Matcha, Jepang

Matcha adalah varietas teh hijau Cina yang unik karena metode pemanenan, pemrosesan, dan persiapannya. Tiga atau empat minggu sebelum panen, tanaman teh ditutup untuk mencegah sinar matahari langsung, sehingga daun tumbuh di tempat teduh.


Setelah panen, daun dibersihkan kemudian diolah menjadi bubuk halus. Tidak seperti kebanyakan jenis teh, matcha disajikan dalam bentuk bubuk. Awalnya penyajian matcha seperti ini diperkenalkan di Cina, tetapi kini menjadi standar teh di Jepang.


7 | Sencha, Jepang

Sencha adalah teh hijau paling populer di Jepang. Teh ini dipanen dari daun yang terkena sinar matahari langsung. Setelah dipetik, daunnya dikukus sebentar kemudian digulung dan dikeringkan. Ada beberapa jenis sencha, dan ichiban-cha dipercaya sebagai sencha dengan kualitas terbaik.

Ichiban-cha diproduksi dari panen musiman pertama dan biasanya memiliki rasa yang lebih manis dan lembut. Sencha Jepang memiliki daun hijau seperti jarum dan cocok dinikmati bersama nasi dan seafood.


6 | Pu Erh, Cina

Pu erh, juga dikenal sebagai teh tua atau antik adalah teh terkenal yang diproduksi secara eksklusif di provinsi Yunnan di Tiongkok. Ada dua varietas utama: pu erh mentah, tidak difermentasi, disebut pu erh sheng, dan pu erh matang yang difermentasi, dikenal sebagai pu erh shu.

Versi mentah memiliki rasa yang sangat segar dengan sedikit rasa pahit dan after taste yang manis, sedangkan versi matang memiliki rasa yang ringan, namun khas yang dihasilkan melalui proses fermentasi.


5 | Green Tea, Cina

Green tea atau teh hijau adalah teh non-oksidasi dengan ciri-ciri berwarna hijau cerah dan aroma herba segar. Teh jenis ini diproduksi menggunakan daun teh dari tanaman teh hijau yang melalui proses yang disebut ‘kill green’, di mana daun dipanaskan (dikukus atau digoreng) untuk menghentikan oksidasi.


4 | Black Tea, Cina

Black tea atau teh hitam adalah jenis teh yang punya varian yang beragam, dan yang membedakannya dari jenis teh lainnya adalah tingkat oksidasinya. Teh hitam mengalami oksidasi berat, yang menjadi penyebab warnanya sangat gelap dan memiliki aroma tanah.

Saat diseduh, teh hitam biasanya memiliki warna amber atau kecoklatan yang khas, serta rasa dan aroma yang lebih kuat, mulai dari gurih hingga manis, termasuk aroma tanah, malt, kacang, dan buah yang khas.


3 | Darjeeling, India

Nama teh ini berasal dari nama salah satu kota di India yaitu Kota Darjeeling, pusat budidaya teh Bengali. Bahkan saat ini kota kuno ini masih terkenal sebagai penghasil teh kualitas terbaik. Penanaman teh di distrik Darjeeling Benggala Barat berawal dari warga Inggris, Arthur Campbell (1805-1874), yang bereksperimen dengan berbagai jenis teh di kebun pribadinya di wilayah Darjeeling. Dari situ lah awal mula berdirinya Darjeeling Company pada tahun 1864 yang diubah namanya pada tahun 1896 menjadi Darjeeling Consolidated Tea Company.

 

Penasaran sama rasanya? Di Tasty Snack ada lho! Kamu bisa cobain Teazen Darjeeling Champagne Tea. Teazen adalah merek teh asal Korea yang terbuat dari teh Darjeeling, yang memiliki aroma manis, dikemas cantik dalam bentuk kaleng kecil. Cocok banget buat diminum saat musim hujan seperti sekarang karena minum teh bisa meredakan penyakit musiman seperti flu, batuk dan sakit tenggorokan. Kalau diminum secara teratur juga dapat membantu melindungi diri kita dari infeksi juga.


2 | Ceylon Black Tea, Sri Lanka

Teh Ceylon adalah nama yang diberikan untuk teh yang diproduksi di Sri Lanka. Ceylon adalah nama lama Sri Lanka yang masih digunakan dalam perdagangan teh. Kebun teh tersebar di seluruh daerah dan iklim yang mendukung membuat panen bisa berlangsung sepanjang tahun.

Sebagian besar produksi fokus pada pada teh hitam, dan teh hitam Ceylon terbaik berasal dari kebun teh dataran tinggi yang terletak di tengah pulau. Ketinggian memiliki pengaruh paling signifikan terhadap karakter akhir teh Ceylon.


1 | Longjing, Cina

Sumber: Tea & Talking

Teh Longjing, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi ‘sumur naga’, adalah salah satu teh Cina terbaik dan terpopuler. Longjing adalah jenis teh hijau panggang. Setelah dipanggang, daunnya berubah seperti warna zamrud, lebar, rata, halus, dan rapuh.

Saat diseduh, teh ini akan menghasilkan seduhan berwarna hijau keemasan dengan rasa yang menyegarkan dan aroma yang lembut seperti aroma mentega, pedas, dan kastanye. Longjing berkualitas tinggi biasanya dipanen pada musim semi, sedangkan yang dipanen saat musim panas kebanyakan menghasilkan teh yang berkualitas rendah.

Karena kualitasnya yang tinggi dan ketersediaannya yang terbatas, panen pertama Longjing dapat mencapai harga yang sangat tinggi dan dijual hingga $875 atau setara 13 juta per kilo. Wow!


Bagi seorang penggemar teh, bisa mencicipi teh terbaik di dunia tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri. Dari 10 daftar teh terbaik di atas, teh mana saja yang sudah pernah kamu coba?  Happy Tea Time!