Di bulan Ramadhan, biasanya banyak penjual yang menjajakan makanan manis. Ada berbagai kuliner dengan rasa manis yang bisa kita pilih mulai dari pisang, roti, es buah, dan lain sebagainya. Pernah dengar ucapan ‘berbukalah dengan yang manis'? Kalimat ini sering diucapkan saat memasuki bulan Ramadhan.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa disarankan untuk berbuka dengan yang manis. Selain merupakan anjuran dalam ajaran Islam, ajakan atau himbauan tersebut ternyata memiliki alasan bagus dari segi kesehatan lho.
Tubuh Butuh Asupan untuk Memulihkan Energi
Setelah berpuasa, tubuh kita akan terasa lemas karena kekurangan energi. Biasanya saat berbuka puasa kita cenderung ingin makan dalam jumlah yang banyak untuk membalas rasa lapar yang ditahan dari pagi hingga sore hari. Namun kita tidak boleh makan sembarangan atau berlebihan.
Untuk mengembalikan atau mengisi energi, salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan manis. Makanan atau minuman manis mengandung gula yang diolah tubuh menjadi energi. Gula menghasilkan insulin yang dapat memberikan energi pada tubuh sehingga baik untuk kesehatan bagi orang yang berpuasa. Ada banyak Manfaat Makanan Manis lainnya yang menjadi alasan utama kenapa berbuka puasa sebaiknya dengan yang manis-manis.
Bahaya Konsumsi Makanan Manis Berlebihan
Meski makanan manis merupakan salah satu asupan untuk mengembalikan dan menambah tenaga setelah berpuasa, namun mengonsumsi makanan manis sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan dan konsumsi secukupnya saja.
Mengutip dari Healthline, mengonsumsi makanan manis secara berlebihan justru berbahaya bagi tubuh karena dapat menimbulkan penyakit, salah satunya diabetes. Makanan manis bernutrisi rendah justru akan membuat gula darah naik. Selain itu, gula darah juga bisa turun drastis sehingga membuat kita justru merasa lemas dan mengantuk setelah berbuka puasa.
Selain itu, makanan manis yang dikonsumsi secara berlebihan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Makanan manis bisa membuat kita ingin mengonsumsi lebih banyak atau ketagihan. Jika gula tidak diolah menjadi energi di dalam tubuh, akibatnya malah bisa disimpan dalam bentuk lemak.
Hindari Makanan dengan Pemanis Buatan
Ada berbagai macam makanan manis yang dijual selama bulan puasa. Dari berbagai makanan manis yang bisa kita pilih, banyak yang mengandung pemanis buatan. Hindari makanan dengan pemanis buatan, karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Sebaiknya konsumsi makanan yang manis alami, seperti buah-buahan dan madu demi kesehatan kamu ya!
Rekomendasi Makanan Manis Rendah Gula
Saat berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh menurun dan bagi sebagian orang bisa mengakibatkan rasa lemas dan mengantuk, terutama di awal puasa. Mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan gula darah penting dilakukan saat berbuka puasa.
Makanan yang dapat meningkatkan gula darah biasanya adalah makanan manis, namun memilih makanan manis yang rendah gula cukup tricky. Berikut beberapa makanan manis dan sehat yang patut dicoba untuk berbuka puasa.
Kurma
Kurma direkomendasikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa, karena selain dapat meningkatkan gula darah, kurma juga mengandung vitamin dan mineral alami yang baik untuk mempercepat pemulihan energi setelah berpuasa. Rasanya manis, namun berasal dari gula alami. Jadi makanan asal Timur Tengah ini sangat direkomendasikan untuk berbuka puasa!
Buah Kering
Makanan manis selanjutnya yang direkomendasikan untuk berbuka puasa adalah buah-buahan. Banyak pilihan buah-buahan yang bisa dikonsumsi untuk berbuka puasa. Untuk menjaga nilai gizi dan manfaatnya, sebaiknya makan buah-buahan dalam bentuk segar.
Namun seiring padatnya aktivitas kerja, tak banyak orang yang sempat membeli buah dan bisa menyimpannya dengan benar. Untuk itu, buah kering adalah solusi praktis untuk berbuka puasa. Rasa dan gizinya gak berubah, masih sama bagusnya dengan buah segar. Bahkan buah kering seperti Forager Fruits bisa tahan sampai 2 tahun meskipun hanya disimpan dalam suhu ruangan. Wow!
Dark Chocolate
Untuk melihat apakah dark chocolate bagus atau tidak untuk berbuka puasa adalah pertama dengan mengecek persentase kakao dalam cokelat. Yang kedua adalah melihat berapa banyak gula yang ditambahkan ke dalam cokelat. Dan yang ketiga adalah berapa banyak lemak yang ada di dalam coklat.
Jika cokelat memiliki persentase kakao yang tinggi, maka sangat bagus untuk berbuka puasa, karena kakao bersifat stimulan dan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Namun kalau coklatnya memiliki banyak tambahan gula, sebaiknya dihindari ya.
Demikian ulasan mengapa dianjurkan berbuka puasa dengan yang manis-manis. Makanan manis cocok untuk berbuka puasa karena memiliki kandungan gula yang dapat memberikan energi pada tubuh setelah berpuasa. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan harus diimbangi dengan asupan nutrisi lainnya. Untuk melihat rekomendasi cemilan rendah gula lainnya, kamu bisa baca selengkapnya disini ya. Selamat berbuka puasa!